Wakil Bupati Buka Festival Literasi Bangka Barat 2025

BANGKA BARAT (4/11/2025) – Wakil Bupati (Wabup) Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yus Derahman membuka Festival Literasi Bangka Barat tahun 2025. 

Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Bangka Barat, mulai 4 hingga 6 November 2025 itu berlangsung di Gedung Perpustakaan Daerah (Perpusda) Bangka Barat, dan diikuti UMKM, anak sekolah SD s/d SMA, dan masyarakat umum.

Dalam sambutan pembukaan yang turut dihadiri Ketua TPP PKK Bangka Barat dan unsur Forkopimda Bangka Barat itu, Wabup Derahman mengapresiasi Festival Literasi yang diinisiasi DPK Bangka Barat tersebut.

Literasi, dijelaskannya, adalah kemampuan untuk memahami dan mengolah informasi serta pengetahuan, tidak hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup keterampilan berbicara, menghitung, berpikir kritis, dan memecahkan masalah. 

“Literasi ini menjadi lebih luas dengan adanya berbagai jenis literasi lain, seperti literasi digital, sains, finansial, serta budaya dan kewarganegaraan, yang sangat penting untuk kehidupan sehari-hari di era modern,” kata Wabup.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sebut Wabup, indeks pembangunan literasi masyarakat se- Bangka Belitung, untuk Bangka Barat sebesar 83,84. Sedangkan tingkat kegemaran membaca masyarakat Bangka Barat juga termasuk tinggi se-Bangka Belitung dengan nilai 80,43. 

Ini, ungkapnya, menunjukkan tingkat literasi dan gemar membaca masyarakat Bangka Barat sangat baik. “Minat membaca masyarakat kita mengalami peningkatan setiap tahunnya terutama di kalangan pelajar dan generasi muda,” ujarnya. 

Pencapaian tersebut juga ditopang oleh perpustakaan yang ada di desa-desa, perpustakaan sekolah, dan kerja sama yang selama ini ditingkatkan, dan juga adanya kegiatan-kegiatan literasi baik yang dilaksanakan oleh Perpusnas, Perpustakaan Provinsi, maupun perpustakaan kabupaten.

Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, ditambahkannya, berkomitmen untuk terus memperkuat budaya literasi di semua lapisan masyarakat. Literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan mampu menyaring informasi di era digital. 

“Karena itu, festival literasi ini bukan sekadar ajang seremonial, melainkan gerakan bersama untuk membangun masyarakat yang cerdas, produktif, dan berkarakter,” ujarnya.

Festival Literasi yang mengangkat tema “Membaca Dunia, Menulis Peradaban: Wujudkan Bangka Barat Bermartabat” memiliki makna bahwa membaca adalah jendela untuk mengenal dunia. “Dengan membaca, kita memahami ilmu, budaya dan cara berpikir,” kata Wabup. 

Sementara menulis adalah cara berkontribusi dalam membangun peradaban melalui tulisan, ide dan nilai-nilai luhur bangsa yang dapat diwariskan lintas generasi. “Membaca membuka wawasan, menulis meneguhkan identitas dan pemikiran kita sebagai bangsa yang beradab,” tambahnya.

Festival Literasi ini juga, ditegaskan Wabup, ajang promosi perpustakaan sekaligus ruang ekspresi masyarakat. Di tengah derasnya arus informasi, perpustakaan hadir sebagai penjaga nilai, pengetahuan, dan integritas moral. Literasi membantu masyarakat memilah informasi yang benar, berpikir logis, serta tidak mudah terprovokasi oleh hoaks.

“Festival literasi diharapkan melahirkan generasi Bangka Barat yang cerdas secara intelektual, bijak secara sosial, serta mampu membawa budaya literasi sebagai landasan pembangunan Bangka Barat yang “BERMARTABAT” (Berkeadilan, Makmur, Tangguh dan Bersahabat),” tandasnya.

Kegiatan pembukaan festival juga diisi dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba tahun 2025, diantaranya: Lomba perpustakaan desa terbaik kabupatenBangka Barat; Lomba bertutur tingkat SD; Lomba video konten literasi; Lomba pembuatan resensi buku berbasis koleksi perpustakaan kategori SMA/SMK/MA dan SMP; Penghargaan pelaku naskah kuno.(red/3).