Tetap jaga kekompakan karena kegiatan ini memiliki filosofis dengan memasuki bulan suci ramadhan marilah kita saling memaafkan satu sama lainnya agar kedepannya Bangka Barat semakin maju
Diskominfo, Tempilang _ Ribuan masyarakat Tempilang menyemarakkan Pesta Perang Ketupat kembali di gelar di pantai pasir kuning Kecamatan Tempilang Minggu pagi _ 23/2/25
Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun di bulan ruah atau Sya" 'ban sebelum bulan Ramadhan.
Sebelum perang ketupat di laksanakan , sejumlah pertunjukan di tampilkan di mulai dengan tarian selamat datang tradisi Selawang Setuson dan di lanjutkan nganggung
Lanjutnya lagi menampilkan seni pencak silat dengan dua pendekar kemudian di lakukan tradisi penimbongan.
Dalam sambutannya Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Barat Drs. Muhammad Soleh, M.AP berkata Pemerintah Kabupaten Bangka sangat mendukung kegiatan ini "ujarnya"
" Ini adalah festival yang ikonik yang beda dari yang lain Alhamdulillah Perang Ketupat di akui sebagai Wisata Budaya tak Benda di tahun 2024 perang ketupat sudah mendapat kurasi dari balai pelestarian kebudayaan jambi untuk menjadi event skala nasional di Bangka Barat
Dia juga berpesan tetap jaga kekompakan karena kegiatan ini memiliki filosofis dengan memasuki bulan suci ramadhan marilah kita saling memaafkan satu sama lainnya agar kedepannya Bangka Barat semakin maju "tutupnya"
Selain itu Ketua Komisi XII DPRI Bambang Pati Jaya juga menyampaikan festival perang ketupat ini berbeda dari lainnya karena lebih di kenal orang dengan Festival perang ketupat Tempilang "ujarnya"
Hanya di Bangka Belitung Festival Perang Ketupat hadir di sini yang memiliki arti dan makna tersendiri sesuai dengan tema merajut persatuan dalam kebudayaan "tutupnya"
Walaupun di guyur hujan lebat prosesi perang ketupat di lakukan oleh para tamu serta masyarakat sekitar yang berantusias
Tampak hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Bangka Barat beserta anggota, Unsur Forkopimda, Camat Se Bangka Barat, Kades, Ketua DWP Kabupaten Bangka Barat, Ketua Bhayangkari Bangka Barat, Kepala OPD Bangka Barat, Tokoh agama, Tokoh adat serta masyarakat. (Dedra)